• Home
  • Daftar Isi
  • Agama
  • Umum
  • Artikel
  • Tentang Saya

LEADERSHIP

muhamad salim
10:58 AM
Al-haqqu bila Nidzam Yablughul Baathilu Binnidzam
“kebenaran yang tidak terorganisir dengan baik, akan terkalahkan oleh kejahatan (kebathilan) yang tertata dan terorganisir” (Umar ibn Kaththab)
llustrasi

Suatu organisasi dapat hidup dan berjalan dengan benar, terarah dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien apabila dikelola dengan baik. Untuk dapat mengelola dan mengatur organisasi dengan baik diperlukan adanya kecakapan dan kemampuan dalam hal managerial (management skill). Sebab dengan adanya kecakapan dan kemampuan dalam hal ini, semua sumber daya organisasi dapat difungsikan secara optimal dan produktif yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna.
Ada beberapa definisi tentang management, salah satunya adalah pendapat Dr. Whinardi yang mengatakan: “Management adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari aktivitas perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumberdaya organisasi (manusia dan alam)”.
Dari rumusan diatas, maka dapat kita pahami bahwa:
1.       Management adalah suatu proses untuk mencapa tujuan tertentu.
2.       Management merupakan serangkaian tindakan.
3.       Management mempunyai unsur yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan (POAC: planning, organizing, actuating, controlling). Dalam pandangan Luther Gulick, unsur-unsur management adalah: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan pengurus), directing (pemberian bimbingan), coordinating (pengkoordinasian), reporting (pelaporan) dan budgeting (penganggaran).

A.      Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok di dalam usaha mengarahkan tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

B.      Tipologi Kepemimpinan
Setiap pemimpin memiliki tipologi yang berbeda dalam memimpin sebuah organisasi atau institusi.
Kepemimpinan Otoriter, yaitu kepemimpinan yang berdasar pada kekuatan mutlak, sehingga keputusan ada di tangan pemimpin yang menganggap dirinya lebih tahu dalam segala hal daripada anggotanya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan kelompok.
Kepemimpinan Liberal/bebas, yaitu kepemimpinan dimana anggota kelompok diberi kebebasan dalam menentukan tujuan kelompok. Pemimpin bersifat pasif, tidak ada inisiatif.
Kepemimpinan Demokratis, yaitu kepemimpinan dimana pemimpin di dalam melakukan tugasnya melibatkan secara kolektif anggotanya, sehingga keputusan merupakan keputusan bersama.
Kepemimpinan Kharismatik, yaitu kepemimpinan yang berdasarkan tradisi dan sejarah merupakan dasar hukum istimewa sang pemimpin, yaitu secara turun temurun.
Kepemimpinan Rasional, yaitu kepemimpinan atas dasar pertimbangan rasionalitas, norma atau aturan disusun secara rasional, birakratis (bersandar pada aturan) dan sistem jabatan yang bertingkat-tingkat menjadi cirri khasnya, misal: kepala negara.

C.      Fungsi Kepemimpinan
Fungsi analisis (pengolah kebutuhan, masalah, tujuan dan keadaan yang dipimpin baik potensi maupun masalahnya).
Fungsi pengarahan (dengan membagi tugas dan tanggung jawab, wewenang serta membimbing dan mengarahkan).
Fungsi pembentuk susunan (ketertiban, keamanan, keterbukaan, kekeluargaan dan motivasi).
Fungsi pemeliharaan (suasana, semangat kerja, peningkatan dan pengembangan usaha yang telah dilaksanakan).




D.      Potret Ideal Kepemimpinan
Seorang pemimpin yang baik adalah: berwibawa, jujur, dapat dipercaya, bijaksana, berani, mawas diri, tegas, bertanggung jawab, sederhana, berjiwa besar, dinamis, bersikap wajar, mengayomi, penuh pengabdian pada tugas.
Supaya menjadi pemimpin yang baik, menurut mustafied seorang pemimpin harus memiliki:
Power of  Vision, Quwwatul fikriyah, kekuatan gagasan.
Power of Strateging, quwwatus siyasiyyah, kekuatan strategi.
Power of Comitmen, quwwatul istiqomah wal itqon, kekuatan komitmen dan keyakinan terhadap organisasi.
Power Sensitive, quwwatul hissiyah li anwa’il masail, kekuatan kesensitifan terhadap suatu permasalahan.
Power of Action, quwwatul harakah, kekuatan gerakan dan jaringan.
size: � p ; � ΠΌ ly:"Arial","sans-serif";mso-ansi-language: SV'> 
2.   Prinsip-prinsip dasar team kerja?
-   Dikerjakan bersama atas pembagian job ( job discription)
-   Visi dan misi yang sama
-   Untuk mencapai tujuan bersama
-   Solid
    Kesolid-an team akan bisa di bangun ketika ada kesadaran posisi antar masing masing person.
-      Efektif dan efisien
    Efisien adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan DENGAN BENAR
Efektifitas adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan YANG BENAR
Efisiensi berkaitan dengan biaya, sementara efektifitas berkaitan dengan waktu
-      Taktis dan strategis (tepat sasaran)
3.     Komponen-komponen penting dalam pembentukan suatu team kerja?
-          Kesadaran akan tanggungjawab bersama
-          Trust atau kepercayaan yang tinggi pada suatu team * (bisa dibuat suatu game)
-          Saling mendukung dan saling melengkapi antar person dalam team
-          Evaluasi dan refleksi
4.     Bagaimana mengorganisasikan adanya kemungkinan perbedaan kepentingan person  dalam sAtu team?
-          Inventarisasi (pencarian) berbagai gagasan dan pemikiran masing-masing person dalam team kerja
-          Inventarisasi perbedaan pendapat antar person dalam suatu team
-          Analisa kebutuhan team vis a vis kepentingan personal
-          Proses dialog untuk mempertemukan perbedaan-perbedaan itu (: menarik pada subtansi persoalan yang sedang dihadapi)
5.     Pengorganisasian di lapangan (: realisasi kerja)
Pengorganisasian dilapangan dibutuhkan sebagai perangkat mikro dalam membentuk suatu team yang solid ketika berhadapan dengan suatu persoalan atau sebuah kegiatan. Ada tiga tahapan dalam mengorganisasikan suatu team di lapangan:
a.     Menyusun Renstra (Rencana Strategis)
Renstra dibutuhkan guna memetakan rencana secara matang dalam melaksanakan suatu kegiatan yang dipilih, termasuk di dalamnya terdapat pembagian-pembagian kerja dalam suatu team sesuai kemampuan serta karakteristik person-personnya. Serta yang tak kalah pentingnya adalah adanya antisipasi ketika berhadapan dengan resiko (kemungkinan buruk) di luar rencana.
b.     Melaksanakan aksi (kegiatan)
Kegiatan yang dilakukan harus dipahami sebagai kebutuhan bersama, dan dilaksanakan sesuai amanat renstra.
c.     Melakukan Evaluasi
Evaluasi diproyeksikan untuk mengukur sejauh mana kesolidan team kerja.
6.     Teknik pengambilan resiko yang minimal
Resiko adalah suatu kewajaran dalam setiap pengambilan sikap dan aksi. Namun, sebisa mungkin resiko harus mampu diminimalisir. Karena ini menyangkut prinsip efektifitas dan efisiensi aksi dalam suatu team.
-          Konflik-konflik internal merupakan peristiwa yang wajar, semestinya mampu dikelola dengan baik. Artinya, benturan benturan kepentingan antar person tidak seharusnya menjadi hambatan dari dari suatu team kerja yang solid. Tergantung bagaimana mengelolanya menjadi sebuah gagasan (sumbangsih pemikiran) dalam suatu team.
-          Melakukan aksi diluar kendali, merupakan suatu tantangn terberat dalam suatu team work. Dalam hal ini harus ada system kontrol (:Controlling system) antar person dalam team.

KOMUNIKASI
A.    Pengertian Komunikasi
Menurut kamus psikologi Dictionary of Behavioral Science, menyebutkan enam pengertian komunikasi, yaitu:
1.     Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem syaraf atau penyampaian gelombang – gelombang suara.
2.     Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme
3.     Pesan yang disampaikan
4.     Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal – signal yang disampaikan
5.     Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan dengan wilayah lain.
6.     Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi

B.    Fungsi Komunikasi

Komunikasi menjalankan empat fungsi utama di dalam suatu kelompok atau organisasi, antara lain:
1.     Kendali (kontrol, pengawasan)
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi. Bila karyawan diminta untuk mengkomunikasikan keluhannya berkaitan dengan pekerjaan kepada atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau sesuai dengan kebijakan perusahaan, komunikasi tersebut menjalankan suatu fungsi kontrol.
2.     Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mereka bekerja yang baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja
3.     Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dimana anggota–anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka. Oleh karena itu, komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasan dan pemenuhan kebutuhan sosial
4.     Informasi
Komunikasi memberi informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan – pilihan alternatif
C.    Proses Komunikasi
Proses komunikasi merupakan langkah – langkah antara satu sumber dan penerima yang menghasilkan pentransferan dan pemahaman makna. Proses ini terdiri dari tujuh bagian, yakni: sumber komunikasi, pengkaderan, pesan, saluran, pendekodean, penerimaan dan umpan balik.
Sumber mengawali suatu pesan dengan pengkodean suatu pikiran. Pesan merupakan suatu produk fisik yang sebenarnya  dari pengkodean sumber. Pesan kita dipengaruhi oleh kode atau kelompok simbol yang kita gunakan untuk mentransfer makna, isi dari pesan itu sendiri, dan keputusan yang kita ambil dalam memilih dan menata baik kode maupun isi. Pesan ini disampaikan melalui sebuah saluran yang dipilih oleh sumber, baik saluran formal maupun saluran informal. Saluran formal biasa digunakan untuk meneruskan pesan mengenai kegiatan anggota yang berkaitan dengan pekerjaan. Secara tradisional saluran mengikuti jaringan otoritas di dalam organisasi. Sedangkan saluran informal dipilih untuk meneruskan pesan pribadi atau sosial. Pesan ini diarahkan kepada penerima. Tetapi sebelum pesan dapat diterima, simbol – simbol harus diterjemahkan ke dalam suatu ragam yang dapat dipahami oleh si penerima. Proses penerjemahan ini dinamakan pendekodean pesan. Tautan akhir dalam proses komunikasi adalah umpanbalik, yaitu mengembalikan pesan ke dalam sistem guna meemeriksa kesalahpahaman. Umpan balik ini merupakan pengecekan mengenai berapa suksesnya kita dalam mentransfer pesan kita seperti yang dimaksudkan semula.
      Penghalang Komunikasi Efektif
1.     Penyaringan
Penyaringan adalah manipulasi informasi yang dilakukan seorang pengirim dengan maksud agar informasi itu akan tampak lebih menguntungkan di mata penerima. Penentu utama dari penyaringan adalah banyaknya tingkat dalam suatu struktur organisasi.
2.     Persepsi Selektif
Persepsi selektifr muncul karena penerima dalam proses komunikasi secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik pribadi mereka yang lain.
3.     Emosi
Bagaimana perasaan si penerima ketika menerima suatu pesan komunikasi akan mempengaruhi bagaimana ia menafsirkan pesan itu. Pesan yang sama yang diterima saat kita marah atau bingung kemungkinan besar akan ditafsirkan secara lain dibanding bila kita dalam suasana netral.
4.     Bahasa
Kata–kata tidak sama artinya pada orang yang berlainan. Bahasa yang digunakan seseorang dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu: usia, pendidikan, dan latar belakang budaya.
      Komunikasi Di Dalam Organisasi
Desain organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi ke empat yang berbeda: ke bawah, ke atas, horizontal dan diagonal. Karena keempat arah komunikasi ini merupakan kerangka komunikasi dalam tubuh organisasi, marilah kita kaji secara singkat satu demi satu. Hal ini akan memungkinkan kita untuk memahami lebih baik berbagai hambatan komunikasi yang efektif dalam organisasi, serta cara untumk mengatasi hambatan tersebut.
Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)
Komunikasi ke bawah mengalir dari individu di tingkat atas hirarki kepada orang – orang di tingkat bawah. Bentuk komunikasi ke bawah yang paling umum adalah instruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijaksanaan, prosedur, buku pedoman, dan publikasi perusahaan. Di dalam kebanyakan organisasi, komunikasi ke bawah, sering tidak lengkap dan tidak akurat. Hal ini terbukti dari seringnya terdengar pernyataan di kalangan anggota organisasi bahwa `kita sama sekali mengetahui apa yang terjadi`. Keluhan tesebut menunjukkan tidak cukupnya komunikasi ke bawah dan perlunya pegawai mendapatkan informasi yang sesuai dengan pekerjaan dapat menimbulkan tekanan batin yang tidak perlu di antara anggota organisasi.
Komunikasi ke Atas (Upward Communication)
Organisasi yang efektif memerlukan komunikasi ke atas sama banyak dengan komunikasi ke bawah yang diperlukannya. Komunikasi ke atas yang berhasil sering digunakan untuk mengambil keputusan yang sehat. Beberapa arus komunikasi ke atas yang paling umum adalah: kotak saran, pertemuan kelompok, dan prosedur naik banding atau pengaduan.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontalmisalnya komunikasi antara departemen produksi dengan departemen penjaual dalam organisasi bisnis da di antara jurusan atau fakultas dalam sebuah universitas – diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi.
Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal bersilang melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi, serta penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat satu saluran ke atas, ke bawah, ataupun horizontal.
      Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi mengalir dar4I orang ke orang secara langsung atau dalam suasana kelompok. Arus semacam itu disebut komunikasi antar pribadi dan dapat bervariasi dari perintah langsung sampai dengan percakapan sepintas lalu. Perilaku antarpribadi tidak akan ada tanpa komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi menghubungkan antar orang – orang.
Masalah yang timbul ketika manajer berusaha untuk berkomunikasi dengan orang lain dapat disebabkan oleh perbedaan persepsi dabn perbedaan gaya antarpribadi. Setiap manajer memandang dunia sesuai dengan latar belakang, pengalaman, kepribadian, kerangka acuan, dan sikapnya. Cara manajer untuk berhubunan dan belajar dari lingkungan (termasuk masyarakat di lingkungan itu) adalah melalui informasi yang diterima dan dikirimkan. Dan cara manajer menerima dan mengirimkan informasi sebagian tergantung pada bagaimana hubungan mereka dengan dua pengirim informasi yang sangat penting, yaitu diri mereka sendiri dan orang lain.

KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN

muhamad salim
7:56 PM

Illustrasi
Jaman sekarang kasus tentang kehamilan dikalangan remaja semakin menghawatirkan, itu karena pergaulan yang tidak terkendali dan kurangnya informasi di kalangan remaja tentang dampaknya, padahal bukan saja berdampak pada diri sendiri tapi berdampak besar di keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Disini penulis bukan mencari-cari aib remaja jaman sekarag, tapi sedikit menginformasikan kepada para remaja agar lebih berhati-hati dalam pergaulan, tidak dengan membatasi mencari teman.

APA LANGKAH YANG DILAKUKAN BILA TERIANJUR TERJADI KTD ?
Remaja yang terlanjur mengalami KTD, dapat diselesaikan dengan beberapa cara.
1.    Menikah
Setelah remaja menikah dalam kondisi muda usia ada 2 kemungkinan.
  1. Upaya meneruskan kehamilan.
Remaja akan menjadi pasangan orang tua yang masih muda, dengan segala resiko :
-     Ekonomi, secara ekonomis pasangan muda rata-rata belum mapan, belum mampu membiayai kebutuhan hiclup.
-     Psikis / emosional, rasa malu terhadap lingkungan, rasa tertekan, takut dan rasa bersalah akan menjadikan pasangan itu stres.
-     Sosial, hubungan dengan lingkungan terganggu kerena digunjing oleh masyarakat.
Kesemuanya itu berdampak terhadap kondisi bayi menjadi berat badan rendah dan kurang sehat.

  1. Upaya menghentikan kehamilan
-     Cara Medis / tindakan medis, akibatnya terhadap perempuan / ibu kemungkinan terjadi kemandulan, rasa bersalah, beban mental dan depresi. Akibat terhadap anak bisa terjadi kecacatan fisik dan mental bila gagal.
-     Cara non medis, akan membawa akibat bagi perempuan bisa terjadi infeksi rahim, pendarahan, kemandulan clan kematian. Sedang terhadap anak dapat cacat fisik dan mental.

2.    Tidak menikah
Jika tidak menikah, kehamilan diteruskan, kemungkinan akan terjadi :
a.    Bayi yang dilahirkan akan dibuang disembarang tempat, Karena malu dengan lingkungan. Hal ini merupakan tindakan kriminal dan akan menerima sanksi hukum.
b.    Adopsi, anak yang dilahirkan di adopsi oleh orang lain, melalui proses hukum.
c.    Single Parent, orang tua akan merawat anaknya sendirian, anak akan kehilangan figur dan kasih sayang dari ayah atau ibu dan juga tidak siap secara ekonomi.

PESAN BIJAK UNTUK REMAJA
•     Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah walaupun hanya sekali dan pertama kali.
•     Pengendalian dorongan seksual dengan kegiatan-kegitan positif.
•     Kalau terpaksa terjadi kehamilan, bicarakan hal ini dengan orang tua.
•     Melakukan pernikahan jika telah memenuhi persyaratan, baik fisik, mental maupun ekonomi.

KASUS KTD PADA REMAJA
Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja pada umumnya terjadi karena :
•     Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan.
•     Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman dekat / pacarnya.
Sebagian remaja mengakui secara langsung pernah melakukan hubungan seks pra nikah.
Laki-laki 5%, perempuan < 1 % (SKKRI 2002-2003) 39% atau 4 dari 10 remaja lakilaki usia 15-24 tahun menyatakan bahwa pertama kali mereka melakukan hubungan seks disebabkan sating menyukai pasangan seksnya sementara 33 atau 3 dari 10 menyatakan mereka ingin tahu/coba-coba.
(SKKRI, 2002-2003).

MENGAPA TERJADI HUBUNGAN SEKSUAL PADA REMAJA ?
Karena janji-janji tidak akan terjadi kehamilan, dan dengan menyerahkan keperawanan berarti cinta mereka tutus dan suci. Apabila terjadi kehamilan pacar mereka akan bertanggung jawab. Karena awalnya hanya coba-coba, tetapi selanjutnya menjadi ketagihan.

APA PENGERTIAN YANG SALAH PADA REMAJA MENGENAI PEMBUKTIAN CINTA?
Bukti cinta dimasa pacaran adalah dengan memberikan segala-galanya termasuk keperawanan mereka. Mereka percaya bahwa hubungan seksual membuat hubungan pacaran menjadi lebih intim. Pendapat tersebut sangatlah keliru dan disayangkan karena rasa cinta pada pacar tidak perlu dibuktikan dengan melakukan hubungan seksual.

BAGAIMANA SIKAP KITA AGAR TERHINDAR DARI SESUATU YANG TIDAK DIINGINKAN KETIKA PACARAN ?
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya selama berpacaran hindari kontak bagian tubuh yang cukup sensitif (daerah erogen) seperti : bibir, payudara, pinggang, bagian dalam paha dan sekitar kelamin. Sating mengingatkan dan dibicarakan bersama pasangan. Apabila permintaan pacar dituruti, kita bertentangan dengan ajaran agama dan nilai yang dianut dan membuat merasa tidak nyaman, kita harus berani menolaknya.



Sumber : BKKBN Kab. Wonosobo 2014

PERNIKAHAN DINI - Bag 2

muhamad salim
7:08 PM
KANKER SERVIKS
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia. Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?
Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

DETEKSI KANKER SERVIKS
Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Metode yang lain juga masih banyak lagi, nah makanya kita cegah sebelum tekena penyakit ini, kan menegah lebih baik dari pada mengobati???!!!

MENCEGAH KANKER SERVIKS
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks.
Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
2. Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
3. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
4. Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
5. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
6. Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau. Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
7. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
8. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

MASIH MAU NIKAH DINI?? Ayo Ikut GenRe
Pemuda adalah generasi yang bergantung padanya nasib bangsa dimasa mendatang, sebuah ungkapan mengatakan, "baik buruknya suatu bangsa dimasa yang akan datang, ditentukan oleh baik buruknya pemuda dimasa sekarang".
Pernikahan adalah sesuatu yang skaral, yang terencana. Pernikahan dini mempunyai banyak resiko.  Resiko pertama adalah menyangkut aspek sosial. Yakni mulai dari tidak adanya kompromi dalam relasi seks, penggunaan kontrasepsi, pencegahan HIV AIDS hingga masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Aspek lainnya yang juga menyangkut resiko pernikahan dini, yakni kesehatan. Perempuan yang menikah pada usia muda boleh dikata beresiko tinggi saat melahirkan. Perempuan itu bisa saja meninggal, karena kesulitan pada saat persalinan. Belum lagi kemungkinan kerusakan alat reproduksi yang dimiliki oleh wanita dan juga terkenanya kanker serviks.
Pernikahan dini dapat dikatakan melanggar HAM khususnya hak kesehatan reproduksi. Pada sisi lain, hal itu menjadikan seseorang kehilangan masa kanak-kanak atau keinginan meraih cita-cita. Selebihnya budaya kawin muda juga merendahkan martabat kaum perempuan.
Jadi, rencanakan pernikahan pada waktu yang tepat serta usia yang cukup dan tidak ada unsur keterpaksaan. Jadilah Gen-Re (Generasi Berencana).


oleh :
Agustina Suryaningtias
Pembina PIK Remaja Assakinah 
Kalibeber Mojotengah Wonosobo


SEJARAH ILMU TAJWID

SEJARAH ILMU TAJWID

muhamad salim
8:18 PM
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril. Di dalam kitab suci ini terangkum berbagai kekuasaan Allah tentang segala yang ada di bumi maupun di langit.
Kitab suci Al-qur’an merupakan kitab terakhir dan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya, sehingga kaedah dalam membaca dan menjaganya pun telah Allah atur dan benar-benar harus diperhatikan.
Dari sini sangat penting kita mendalami pengetahuan tentang Ilmu Tajwid (kaedah serta cara-cara membaca Al-Qur’an) dan wajib kiranya kita memelihara bacaan al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca.
Sama halnya dengan Al-Qur’an, Ilmu Tajwid (kaedah serta cara-cara membaca Al-Qur’an) juga berkembang secara bertahap sejak zaman Khulafa Ar-Rasyidin sampai pada zaman modern seperti sekarang ini. Tentunya dalam perkembangan Ilmu Tajwid dari zaman Khulafa Ar-Rasyidin sampai pada zaman modern, ada perawi-perawi dan pencetus perkembangan Ilmu Tajwid tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Dari sedikit uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa sejarah perkembangan Ilmu Tajwid tidak lepas dari peranan para Khulafa Ar-Rasyidin dan ulama-ulama pada zaman tersebut sampai zaman sekarang. Sangat penting pengetahuan tentang Ilmu Tajwid, jadi sangat urgent kiranya kita ketahui dan dan kita pelajari tentang sejarah Ilmu Tajwid serta perkembangannya.
           

PEMBAHASAN
A.    Sejarah Ilmu Tajwid
Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah: memperindah sesuatu. Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaedah serta cara-cara membaca al-Quran dengan sebaik-baiknya.
Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardu kifayah, sedangkan membaca al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardu ‘Ain.
Asal Kata Tajwid yaitu dari kata Bahasa Arab jawwada- yujawwidu- tajwiidan mengikuti wazan taf’iil yang berarti membuat sesuatu menjadi bagus.   Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Qur’an itu diturunkan kepada Rasulullah SAW. Ini kerena Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk membaca al-Qur’an dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam surat al-Muzammil ayat 4.
                                                                                                                                    ΩˆَΨ±َΨͺِّΩ„ِ Ψ§Ω„ْΩ‚ُΨ±ْΨ’َΩ†َ ΨͺَΨ±ْΨͺِΩŠΩ„ًΨ§
          "Bacalah al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)."
Kemudian Nabi Muhammad SAW mengajar ayat-ayat tersebut kepada para sahabat dengan bacaan yang tartil. Di dalam beberapa buku tajwid disebutkan bahwa Istilah tajwid muncul ketika seseorang bertanya kepada khalifah ke-empat, ‘Ali bin Abi Thalib tentang firman Allah yang terdapat dalam surat al-Muzammil ayat 4 tersebut kemudian Beliau menjawab bahwa yang dimaksud dengan kata tartil adalah tajwiidul huruuf wa ma’rifatil wuquuf yang berarti membaca huruf-hurufnya dengan bagus (sesuai dengan makhraj dan shifat) dan tahu tempat-tempat waqaf.
Ini menunjukkan bahwa pembacaan al-Qur’an bukanlah suatu ilmu hasil dari Ijtihad (fatwa) para ulama' yang diolah berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur’an dan Sunnah, tetapi pembacaan al-Qur’an adalah suatu yang Taufiqi (diambil terus) melalui riwayat dari sumbernya yang asli, yaitu sebutan dan bacaan Rasulullah SAW. 
          Para sahabat r.a adalah orang-orang yang amanah dalam mewariskan bacaan ini kepada generasi umat Islam selanjutnya. Mereka tidak akan menambah atau mengurangi apa yang telah mereka pelajari itu, karena rasa takut mereka yang tinggi kepada Allah SWT dan begitulah juga generasi setelah mereka.

Perlu diketahui bahwa pada masa Rasulullah Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω… dan Khulafaur Rasyidin belum ada mushaf al-Qur’an seperti yang ada sekarang ini. Pada saat itu al-Qur’an ditulis dalam bahasa Arab yang belum ada tanda bacanya sebagaimana tulisan Arab saat ini. Jangankan harakat fathah (baris atas), kasrah (baris bawah), dhommah (baris depan), dan sukun (tanda wakaf, mati), bentuk serta tanda titik-koma (tanda baca) saja tidak ada. Ilmu tajwid pun belum ada dan bahkan Al-Qur’an juga baru dibukukan sepeninggal Rasulullah Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω….
Walau bagaimanapun, apa yang dikira sebagai penulisan ilmu Tajwid yang paling awal ialah ketika bermulanya kesadaran perlunya Mushaf Utsmaniah yang ditulis oleh Sayyidina Utsman itu diletakkan titik-titik kemudiannya, baris-baris bagi setiap huruf dan perkataannya. Gerakan ini telah diketuai oleh Abu Aswad Ad-Duali dan Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi. Karena pada masa itu Khalifah umat Islam memikul tugas untuk berbuat demikian ketika umat Islam mulai melakukan-kesalahan dalam bacaan.
Ini karena semasa Sayyidina Utsman menyiapkan Mushaf al-Qur’an dalam enam atau tujuh buah. Beliau telah membiarkannya tanpa titik-titik huruf dan baris-barisnya karena memberi keluasan kepada para sahabat dan tabi’in pada masa itu untuk membacanya sebagaimana yang mereka telah ambil dari Rasulullah SAW sesuai dengan Lahjah (dialek) bangsa Arab yang bermacam-macam. Tetapi setelah berkembang luasnya agama Islam ke seluruh tanah Arab serta jatuhnya Roma dan Parsi ke tangan umat Islam pada tahun 1 dan 2 Hijriah, bahasa Arab mulai bercampur dengan bahasa penduduk-penduduk yang ditaklukkan umat Islam. Ini telah menyebabkan berlakunya kesalahan yang banyak dalam penggunaan bahasa Arab dan begitu juga pembacaan al-Qur’an. Maka al-Qur’an Mushaf Utsmaniah telah diusahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam membacanya dengan penambahan baris dan titik pada huruf-hurufnya bagi karangan ilmu qira’at yang paling awal sepakat, yang diketahui oleh para penyelidik ialah apa yang telah dihimpun oleh Abu 'Ubaid Al-Qasim Ibnu Salam dalam kitabnya "Al-Qira’at" pada kurun ke-3 Hijriah.
Akan tetapi ada yang mengatakan, apa yang telah disusun oleh Abu 'Umar Hafs Ad-Duri dalam ilmu Qira’at adalah lebih awal. Pada kurun ke-4 Hijriah pula, lahir Ibnu Mujahid Al-Baghdadi dengan karangannya "Kitabus Sab'ah", dimana beliau adalah orang yang mula-mula mengasingkan qira’at kepada tujuh imam bersesuaian dengan tujuh perbedaan dan Mushaf Utsmaniah yang berjumlah tujuh naskah. Kesemuanya pada masa itu karangan ilmu tajwid yang paling awal, barangkali tulisan Abu Mazahim Al-Haqani dalam bentuk qasidah (puisi) ilmu tajwid pada akhir kurun ke-3 Hijriah adalah yang terulung. Sejarah berbicara pemberian tanda baca (syakal) berupa titik dan harakat (baris) baru mulai dilakukan ketika Dinasti Umayyah memegang tampuk kekuasaan kekhalifahan Islam atau setelah 40 tahun umat Islam membaca al-Qur’an tanpa ada syakal.
Pemberian titik dan baris pada mushaf al-Qur’an ini dilakukan dalam tiga fase. Pertama, pada zaman Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Saat itu, Muawiyah menugaskan Abdul Aswad Ad-Duali untuk meletakkan tanda baca (i’rab) pada tiap kalimat dalam bentuk titik untuk menghindari kesalahan membaca.
Fase kedua, pada masa Abdul Malik bin Marwan (65 H), khalifah kelima Dinasti Umayyah itu menugaskan salah seorang gubernur pada masa itu, Al Hajjaj bin Yusuf, untuk memberikan titik sebagai pembeda antara satu huruf dengan lainnya. Misalnya, huruf baa’ dengan satu titik di bawah, huruf ta dengan dua titik di atas, dan tsa dengan tiga titik di atas. Pada masa itu, Al Hajjaj minta bantuan kepada Nashr bin ‘Ashim dan Hay bin Ya’mar.
Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan ini, wilayah kekuasaan Islam telah semakin luas hingga sampai ke Eropa. Karena kekhawatiran adanya bacaan al-Qur’an bagi umat Islam yang bukan berbahasa Arab, diperintahkanlah untuk menuliskan al-Qur’an dengan tambahan tanda baca tersebut. Tujuannya agar adanya keseragaman bacaan al-Qur’an baik bagi umat Islam yang keturunan Arab ataupun non-Arab (‘ajami).
Perkembangan zaman masih banyak orang Islam yang masih kesulitan membacanya. Baru kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, diberikan tanda baris berupa dhamah, fathah, kasrah, dan sukun untuk memperindah dan memudahkan umat Islam dalam membaca al-Qur’an. Pemberian tanda baris ini mengikuti cara pemberian baris yang telah dilakukan oleh Khalil bin Ahmad Al Farahidy, seorang ensiklopedi bahasa Arab terkemuka kala itu. Menurut sebuah riwayat, Khalil bin Ahmad juga yang memberikan tanda hamzah, tasydid, dan ismam pada kalimat-kalimat yang ada.
Kemudian, pada masa Khalifah Al-Makmun, para ulama selanjutnya berijtihad untuk semakin mempermudah orang untuk membaca dan menghafal al-Quran, khususnya bagi orang selain Arab, dengan menciptakan tanda-tanda baca tajwid yang berupa isymam, rum, dan mad. Ilmu tajwid pun lahir karena hasil ijtihad para ulama masa itu. Lalu mereka juga membuat tanda lingkaran bulat sebagai pemisah ayat dan mencantumkan nomor ayat, tanda-tanda wakaf (berhenti membaca), ibtida (memulai membaca), menerangkan identitas surah di awal setiap surah yang terdiri atas nama, tempat turun, jumlah ayat, dan jumlah ‘ain.
Tanda-tanda lain yang dibubuhkan pada tulisan al-Quran adalah tajzi’, yaitu tanda pemisah antara satu Juz dan yang lainnya, berupa kata ‘juz’ dan diikuti dengan penomorannya dan tanda untuk menunjukkan isi yang berupa seperempat, seperlima, sepersepuluh, setengah juz, dan juz itu sendiri.
Dengan adanya tanda-tanda tersebut, kini umat Islam di seluruh dunia, apa pun ras dan warna kulit serta bahasa yang dianutnya, mereka mudah membaca al-Quran. Ini semua berkat peran para ulama di atas dalam membawa umat menjadi lebih baik, terutama dalam membaca al-Quran. Dalam Alquran surah Al-Hijr (15) ayat 9, Allah berfirman, ”Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan Kami pula yang menjaganya.” Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian al-Qur’an selama-lamanya hingga akhir zaman dari pemalsuan. Karena itu, banyak umat Islam, termasuk di zaman Rasulullah Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω…, yang hafal al-Qur’an. Dengan adanya umat yang hafal al-Qur’an maka al-Qur’an pun akan senantiasa terjaga hingga akhir zaman.
Selanjutnya, demi memudahkan umat membaca al-Qur’an dengan baik, mushaf al-Qur’an pun dicetak sebanyak-banyaknya setelah melalui tashih (pengesahan dari ulama-ulama yang hafal al-Qur’an). Dan al-Qur’an pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi atau sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Namun, kekuasaan gereja memerintahkan agar Al-Qur’an yang telah dicetak itu dibasmi. Kemudian, Hankelman mencetak al-Qur’an di Kota Hamburg (Jerman) pada tahun 1694 M atau sekitar abad ke-12 H.[1] Kini, al-Qur’an telah dicetak di berbagai negara di dunia.

B.     Pengertian Tajwid
TajwΔ«d (Ψͺجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّΨ―-يجوّΨ―-Ψͺجويدا) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan.
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qira’at alqur’an. Ilmu tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaan alqur’an. Ilmu tajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur’an sekedarnya.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Qur’an adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.
Untuk menghindari kesalahpahaman antara tajwid dan qira’at, maka perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tajwid, pendapat sebagaian ulama memberikan pengertian tajwid sedikit berbeda namun pada intinya sama sebagaimana yang dikutip Hasanuddin.[2]
Secara bahasa, tajwid berarti al-tahsin atau membaguskan. Sedangkan menurut istilah yaitu, mengucapkan setiap huruf sesuai dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang mesti diucapkan, baik berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifatnya yang baru.Sebagian ulama yang lain mendefinisikan tajwid sebagai berikut :
“Tajwid ialah mengucapkan huruf (al-Qur’an) dengan tertib menurut yang semestinya, sesuai dengan makhraj serta bunyi asalnya, serta melembutkan bacaannya sesempurna mungkin tanpa berlebihan ataupun dibuat-buat”. Rasulullah bersabda : "Bacalah olehmu Al-Qur'an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat/pertolongan ahli-ahli Al-Qur'an (yang membaca dan mengamalkannya)." (HR. Muslim).
Rasulullah bersabda : "Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain." (HR. Bukhori). Sebelum mulai mempelajari ilmu tajwid sebaiknya kita mengetahui lebih dahulu bahwa setiap ilmu ada sepuluh asas yg menjadi dasar pemikiran kita. Berikutnya dikemukakan 10 asas Ilmu Tajwid :
1.      Pengertian tajwid menurut bahasa : Memperelokkan sesuatu.Menurut istilah ilmu tajwid : Melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang betul serta memenuhi hak-hak setiap huruf.
2.      Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah danmengamalkannya yakni membaca Al-Quran dengan bertajwid adalah Fardhu Ain bagi setiap muslimin dan muslimat yang mukallaf.
3.      Tumpuan perbincangannya: Pada kalimah-kalimah Al-Qur’an.
4.   Kelebihannya : Ia adalah semulia mulia ilmu karena ia langsung berkaitan dengan kitab Allah (Al-Qur’an).
5.      Penyusunnya : Imam-Imam Qira’at.
6.      Faedahnya : Mencapai kejayaan dan kebahagiaan serta mendapat rahmat dan keridhaan  Allah di dunia dan akhirat, Insya-Allah.
7.      Dalilnya : Dari Kitab Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW
8.      Nama Ilmu : Ilmu Tajwid.
9.      Masalah yang diperbaincangkan : Mengenai kaedah-kaedah dan cara-cara bacaannya secara keseluruhan yang memberi pengertian hukum-hukum cabangan.
10.  Matlamatnya : Memelihara lidah daripada kesalahan membaca ayat-ayat  suci Al-Quran ketika membacanya, membaca sejajar dengan penurunannya  yang sebenarnya dari Allah SWT.

C.    Pengertian Qira’at.
Sebagaimana yang telah kita pahami mengenai pengertian qiraat bahwa qiraat adalah Ilmu yang mempelajari tentang cara atau metode membaca (pengucapan) lafal atau kalimat al-Qur’an beserta perbedaan-perbedaanya yang disandarkan kepada orang yang menukilnya (imam), seperti yang menyangkut aspek kebahsaan; I’raab, hadzf, isbat, fashl, washl yang diperoleh dengan cara periwayatannya.

D.    Hubungan Qira’at dengan Tajwid.
Dari pengertian tajwid dan qiraat diatas terdapat hubungan antara keduanya, bahwa tajwid dan qiraat adalah cara atau metode pengucapan lafal-lafal atau huruf di dalam al-Qur’an, tajwid lebih bersifat teknis dengan upaya memperindah bacaan al-Qur’an, dengan cara membunyikan huruf-huruf al-Qur’an sesuai dengan makhraj serta sifat-sifatnya. Adapun qira’at lebih substansial, yaitu pengucapan lafaz-lafaz al-Qur’an, kalimat ataupun dialek kebahasaan.

E.     Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tajwid telah dikenal pada masa Rasulullah SAW, karena pada saat itu masyarakat sudah tahu cara membaca al-Qur’an dengan benar. Adapun hubungan qira’at dengan tajwid ialah, tajwid lebih bersifat teknis dengan upaya memperindah bacaan al-Qur’an dengan cara membunyikan huruf-huruf al-Qur’an sesuai dengan makhraj serta sifat-sifatnya. Adapun qira’at lebih substansial, yaitu pengucapan lafaz-lafaz al-Qur’an, kalimat ataupun dialek kebahasaan. Jadi berbicara tentang tajwid tidak turut pula ketinggalan untuk berbicara qira’at juga.

PUSTAKA
RS Abdul Aziz. 1991 Tafsir Ilmu Tafsir, Jakarta: Balai Pustaka.
Tarib Moh.Sejarah Ilmu Tajwid.http://refrensiaku-ku.blogspot.com: Diakses pada tanggal 30 April 2014, Pukul 08.00.
Zulfidar Akaha. Abduh. 1996 Al-Qur’an dan Qiroat. Jakarta: Pustaka Al-Kautsara.







[1] RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir (1991: 49)
[2] Abduh Zulfika akaha, Al-Qur’an dan Qiroat, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar), hal. 44
Older Posts
Subscribe to: Posts (Atom)
berbagiILMU. Powered by Blogger.

SHARE Ke Temen Anda dan Dapatkan update makalah dengan klik like dan menjadi member

Powered By Blogger Widgets

Labels

AGAMA (65) UMUM (54) ARTIKEL (47)

Arsip Blog

Popular Posts

  • IMAN, ISLAM, IHSAN
                Iman, islam, ihsan adalah tiga kata yang maknanya saling berkaitan, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Rasulullah S...
  • ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM
    PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Salah satu kajian penting dalam   Islam   adalah persoalan etika bisnis. Pengertian etika adalah a co...
  • FIQIH JINAYAH (JARIMAH DALAM ISLAM)
    FIQIH JINAYAH A.         PENGERTIAN JINAYAH Fikih  jinayah  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  fikih  dan  jinayah.  Pengertian  fik...
  • SIYASAH (POLITIK ISLAM)
    2.1 Politik Islam Dalam Agama Islam, bukan masalah Ubudiyah dan Ilahiyah saja yang dibahas. Akan tetapi tentang kemaslahatn umat juga ...

RECENT BLOG

Page Rank Checker
W3 Directory - the World Wide Web Directory
ping.sg - the community meta blog for singapore bloggers
Free Page Rank Tool
Academics Blogs
Academics directory
Academics Blogs
Academics directory
BLOGGER INDONESIA

Google+ Followers

 W3 Directory - Direktori World Wide Web
Follow this blog
Tweet
Share

SHARE WITH

Members

Copyright © 2015 BERBAGI ILMU. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login